Text
Manusia dan Badainya
Kisah Manusia dan Badainya berpusat pada seorang lelaki bernama Janu. Janu tumbuh besar dengan pola asuh yang kurang baik, di mana ia tak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya. Seluruh pilihan hidupnya ditentukan oleh sang ibu, Janu harus mengikuti keinginan ibunya. Saking sibuknya mendengarkan dan mengikuti keinginan sang ibu, Janu sampai lupa arah. Ia mempertanyakan, sebenarnya apa yang ia ingin lakukan untuk hidupnya?
Janu menyimpan banyak luka dari kehidupannya di rumah, karena ia tak menemukan ada keharmonisan di dalamnya, tak ada kedamaian, tak ada tanya jawab seperti “apa kabar?”, “sudah makan?”, dan pertanyaan-pertanyaan sederhana lainnya. Sangat memilukan baginya, karena tempat yang seharusnya untuk pulang, malah menjadi tempat yang membuatnya selalu ingin pergi.
Janu juga memiliki hubungan romansa yang dapat dikatakan toxic. Sebab, Janu selalu saja merasa memiliki keharusan untuk menolong pasangannya, padahal yang benar-benar membutuhkan pertolongan adalah dirinya sendiri. Ya, begitulah kecenderungan manusia, bisa membantu orang lain, tetapi tidak bisa membantu dirinya sendiri.
Namun, Janu mempunyai teman-teman yang positif, supportif, dan saling memahami latar belakang masing-masing. Memang benar apa kata orang, mempunyai sedikit teman saja yang bisa menjadi pendengar yang baik dan suportif, jauh lebih baik dibandingkan mempunyai banyak teman, tetapi saat kita terpuruk dan jatuh, tak ada satu orang pun yang memiliki keingingan untuk membantu kita.
D20220055 | 899.221 3 SYA m C1 | RAK 1 - FIKSI INDONESIA (Kampus II Politeknik Penerbangan Makassar) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain